Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.
Ciri-cirinya:
a. Terdapat di wilayah artik, antartika, dll
b. Suhunya mencapai -57 derajat C
c. Pada musim panas suhu maksimum 15 derajat C
d. Curah hujan kurang dari 250 mm / tahun
e. Tundra didominasi oleh lumut kerak dan semak
f. Rata-rata tumbuhannya berwarna mencolok dan pendek
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput kipas, dan lain-lain.
Lumut Dark Red
vegetasi tundra
Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan Alpine.
Peta Persebaran Bioma Tundra
Welcome to Geografi Education for Senior High School... Let's to study about Geography
Senin, 14 Maret 2011
Minggu, 13 Maret 2011
PERSEBARAN FLORA DI DUNIA
Persebaran flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.
Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Peta Persebaran Flora di Dunia
Berikut macam-macam bioma di bumi yang diklasifikasikan ke dalam 7 bioma yaitu:
1. Hutan hujan tropis (tropical rain forest)
2. Hutan gugur (decidous forest)
3. Tundra
4. Taiga (boreal forest)
5. Sabana (savana)
6. Padang Rumput (stepa)
7. Gurun (desert)
Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Peta Persebaran Flora di Dunia
Berikut macam-macam bioma di bumi yang diklasifikasikan ke dalam 7 bioma yaitu:
1. Hutan hujan tropis (tropical rain forest)
2. Hutan gugur (decidous forest)
3. Tundra
4. Taiga (boreal forest)
5. Sabana (savana)
6. Padang Rumput (stepa)
7. Gurun (desert)
Sabtu, 12 Maret 2011
BIOSFER
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer merupakan lapisan tipis, hanya 9.000 meter di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Biosfer merupakan organisasi kehidupan yang sangat kompleks dan hanya dijumpai di planet Bumi dalam Tata Surya, bahkan sampai saat ini belum ditemukan adanya kehidupan di planet lain seperti di bumi.
Kata Biosfer diambil dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere yang artinya lapisan. jadi Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Faktor yang mempengaruhi flora dan fauna
a. Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
b. Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
c. Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
•Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
•Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
•Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
•Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.
d. faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Kata Biosfer diambil dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere yang artinya lapisan. jadi Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Faktor yang mempengaruhi flora dan fauna
a. Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
b. Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
c. Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
•Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
•Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
•Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
•Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.
d. faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Kamis, 03 Maret 2011
MUHJIZAT ILMIAH QURAN DALAM ILMU GEOGRAFI
“Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS. Al Hijr : 22)
Þ Menurut ilmu pengetahuan modern, ayat ini menerangkan bahwa angin dibutuhkan dalam proses perkawinan pada tumbuh-tumbuhan. Yaitu setelah nyata bahwa tumbuhan membutuhkan angin sebagai alat penting dalam penyerbukan.
Jenis-jenis angin
“Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal itu berhenti di permukaan laut.” (QS. Asy Syura : 33)
Ayat-ayat lain : QS. Yunus : 22, QS. Al Anbiya : 81, QS. Al Isra’ : 69, QS. Al Haqqah : 6, QS. Fushshilat : 16 dan QS. Al Baqarah : 266
Pada saat ini para ilmuwan mengelompokkan angin berdasarkan kegunaan angin tersebut, umumnya dalam bidang penerbangan dan pelayaran. Kelompok tersebut dinamai dengan nama-nama yang telah disetujui oleh dunia internasional, dimana nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al Qur’an.
Persesuaian antara awan, hujan dan arus angin
Pengetahuan menerangkan bahwa hujan adalah proses yang dihasilkan dari penguapan air lautan. Uap itu kemudian terbawa angin turun ke tanah sebagai air hujan. Proses tersebut sesungguhnya telah disampaikan dalam Al-Qur’an
“Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar Rum : 48).
”Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmatNya (hujan). Sehingga, apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus. Lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan, Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al A’raf : 57)
Ayat-ayat lain : QS. Ar Rum : 46, QS. Fathir : 9, QS. Al Furqan : 48-49, QS. Al Waqi’ah : 68-69 dan QS. Al Hijr : 22
Cuaca dingin dan angin ribut berguntur dan berkilat
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikan bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya. Allah juga menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, yaitu dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakanNya butiran-butiran es itu kepada siapa yang dikehendakiNya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penghilatan.” (QS. An Nur : 43)
Ayat-ayat lain : QS. Al Baqarah : 19, QS. Ar Ra’d : 13, QS. Fushshilat : 13, HR. Tirmidzi dan Ahmad, QS. Ar Ra’d : 13 dan QS. Al Baqarah : 19
Letak geografis planet bumi
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al Qamar : 49)
Ayat-ayat lain : QS. Al Mulk : 3, QS. Al A’raf : 185 dan QS. Adz Dzariyat : 20
Tahun qomariyah (lunar year) dan tahun syamsiyah (calender year)
”Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi.” (QS. Al Kahfi : 25-26)
Satuan-satuan waktu
”Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu dari tahun-tahun yang kamu hitung.” (QS. Al Hajj : 47)
Ayat-ayat lain : QS. As Sajdah : 5 dan QS. Al Ma’arij : 4
Pergantian siang dan malam
”Sesungguhnya pada pertukaran siang dan malam itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaanNya) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Yunus : 6)
Ayat lain : QS. Al Isra’ : 12
Perletakan bayangan
”Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayangan. Kalau Dia menghendaki, niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.” (QS. Al Furqan : 45-46)
“Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu ? Maka apakah kamu tidak mendengar?’ Katakanlah, ‘Terangkanlah kepadaku jika Allah menjadikan siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Al Qashash : 71-72)
Gaya tarik bumi (gravitasi)
“Apabila bumi diratakan, dilemparkan apa yang ada di dalamnya, dan menjadi kosong.” (QS. Al Insyiqaq : 3-4)
Ayat-ayat lain : QS. At Takwir : 6 dan QS. Al Mukminun : 18
Siklus hujan
“Demi langit yang mengandung pengembalian (yang mempunyai potensi mengembalikan), dan bumi yang mempunyai daya membelah.” (QS. Ath Thariq : 11-12)
Air tanah
“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” (QS. Al Mu’minun : 18)
Batas yang timbul diantara lautan
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan.” (QS. Ar Rahman : 19-21)
Ayat lain : QS. Al Furqan : 53
Berbagai fenomena lautan
Ilmu modern mempercayai bahwa kedalaman 200 m di bawah laut disebut sebagai daerah afotik, atau tidak bisa ditembus cahaya. Daerah itu dianggap berbahaya karena terdapat makhluk-makhluk ganas pemangsa yang tidak terdeteksi. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. Adanya daerah afotik itu sudah disinggung dalam Al-Qur’an :
“Atau seperti gelap gulita di lautan dalam yang diliputi oleh ombak yang diatasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang bertndih-tindih. Apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya. Barangsiapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS. An Nur : 40)
Menentukan arah di kegelapan daratan dan lautan
”Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al An’am : 97)
Problematika polusi dan kerusakan lingkungan
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar Rum : 41, QS. Al A’raf : 85)
Audi Yudhasmara
THE TRUTH ISLAMIC RELIGION : Islam is Peace and Love, Yudhasmara Publisher
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat Phone : (021) 70081995 – 5703646
email : judarwanto@gmail.com
http://thetruthislamicreligion.wordpress.com/
Mencari Kebaikan SBY di Google: Mungkin Maksud Anda Keburukan SBY?
Keanehan ini telah ramai dibicarakan sejak Minggu kemarin dan berlanjut hingga Senin (28/2/2011) ini. Google merekap jumlah kebaikan SBY ada di lebih 351 ribu artikel, namun pihaknya lebih merekomendasikan keburukan SBY yang hanya 58 ribu temuan.
Sejumlah Tweeps juga memention keanehan itu kepada orang dekat Presiden SBY, seperti ke akun @anasurbaningrum.
Ada juga yang menduga bahwa keganjilan itu tergantung pada browser yang digunakan. "chrome & firefox tahunya keburukan SBY; opera & safari tahunya kebaikan SBY," tulis seorang tweep.
Bagaimana dengan hasil pencarian di piranti Anda?
source: detikInet
Teori Big Bang tercantum dalam Al-Qur'an
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.
#Sumber
KeajaibanAlquran.com
KeajaibanAlquran.com
Read more: http://www.artikelislami.com/2010/06/teori-big-bang-tercantum-dalam-al-quran.html#ixzz1FXOtKL8L
Senin, 28 Februari 2011
Arkeologi Bawah Laut Nusantara
Arkeologi Bawah Laut Nusantara
Oleh CAHYO JUNAEDY
Foto oleh ADHI PERWIRA
Laut Indonesia dikenal sebagai lumbung harta karun. Sayang, perangkat hukum belum kuasa membendung penjarahan.
Siang itu, mendung menggayut di langit perairan laut Karang Delapan, sebuah gugusan karang di Bangka selatan, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel). Sejak subuh, hujan tak kunjung usai.
Sebelum saya menyelam, muka laut tampak tenang. Sesaat setelah saya terjun, terasa arus di bawah riak air begitu kuat, membuat saya cemas dan meremas tali buoy—seutas tali ber¬ujung jangkar yang dipancang sebelum menyelam—semakin erat. Menyelam ke dasar, arus semakin liat. Samar-samar, di kedalaman 30 meter terlihat alas laut berupa samudra pasir dan gugusan karang, serta gundukan-gundukan batu tak beraturan dengan berbagai tumbuhan laut yang berebut hidup.
Lokasi penyelaman ini dijajaki lantaran selama hampir tiga bulan tim dari Direktorat Peninggalan Bawah Air (DPBA), Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala mencium anomali kandungan logam dari sekitar Karang Delapan. Saat dilakukan survei permukaan laut dengan alat magnetometer—pelacak medan magnet yang biasa dipancarkan logam—sinyalnya terendus di lokasi ini. Sinyal tersebut harus dikonfirmasi: apakah betul itu merupakan jejak kapal karam atau hal lain. Karena, biasanya, kapal paling sederhana dan tua sekalipun memiliki elemen berbahan logam.
Setelah berputar selama 10 menit, apa yang kami buru pun muncul. Di atas gugusan karang panjang, salah satu anggota tim yang menggapit pendeteksi logam terkejut. Suara alat pendeteksi ini semakin mengganggu gendang telinga saat kami berenang di ujung gugusan karang.
Oleh CAHYO JUNAEDY
Foto oleh ADHI PERWIRA
Laut Indonesia dikenal sebagai lumbung harta karun. Sayang, perangkat hukum belum kuasa membendung penjarahan.
Siang itu, mendung menggayut di langit perairan laut Karang Delapan, sebuah gugusan karang di Bangka selatan, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung (Babel). Sejak subuh, hujan tak kunjung usai.
Sebelum saya menyelam, muka laut tampak tenang. Sesaat setelah saya terjun, terasa arus di bawah riak air begitu kuat, membuat saya cemas dan meremas tali buoy—seutas tali ber¬ujung jangkar yang dipancang sebelum menyelam—semakin erat. Menyelam ke dasar, arus semakin liat. Samar-samar, di kedalaman 30 meter terlihat alas laut berupa samudra pasir dan gugusan karang, serta gundukan-gundukan batu tak beraturan dengan berbagai tumbuhan laut yang berebut hidup.
Lokasi penyelaman ini dijajaki lantaran selama hampir tiga bulan tim dari Direktorat Peninggalan Bawah Air (DPBA), Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala mencium anomali kandungan logam dari sekitar Karang Delapan. Saat dilakukan survei permukaan laut dengan alat magnetometer—pelacak medan magnet yang biasa dipancarkan logam—sinyalnya terendus di lokasi ini. Sinyal tersebut harus dikonfirmasi: apakah betul itu merupakan jejak kapal karam atau hal lain. Karena, biasanya, kapal paling sederhana dan tua sekalipun memiliki elemen berbahan logam.
Setelah berputar selama 10 menit, apa yang kami buru pun muncul. Di atas gugusan karang panjang, salah satu anggota tim yang menggapit pendeteksi logam terkejut. Suara alat pendeteksi ini semakin mengganggu gendang telinga saat kami berenang di ujung gugusan karang.
Langganan:
Postingan (Atom)